Sabtu, 09 Februari 2013

0

Laporan Praktikum Amphibia


A.    Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui struktur morfologi dan anatomi dari kelas amphibia.
B.     Dasar Teori
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar  (tak ada yang di air laut) dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa (ampfibius dan bernapas dengan paru-paru), namun  beberapa jenis amfhibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis-jenis yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah (Mukayat, 1989).
Ciri-ciri amphibi yaitu memiliki 3 ruang jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Sirkulasi amphibi disebut sebagai sirkulasi ganda tertutup, yaitu ganda yang berarti dua kali melewati jantung dan tertutup yang artinya darah tidak keluar dari pembuluh darah. Amphibia bersuhu poikilotermis artinya mempunyai suhu yang berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya. Amphibi mempunyai selaput pada kaki “selaput natataria” yang berfungsi untuk berenang, juga memiliki selaput pada mata “selaput niktitans” berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan air (Prowel, 2010).
Amphibi merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya untuk dipompa ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel tunggal, jantung yang beruang tiga itu agaknya memberikan peningkatan yang berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak berubah-ubah (Kimball, 1999).
Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu di habitat darat dan habitat air. Termasuk hewan poikoloterm (berdarah dingin). Pembagian tubuh terdiri atas kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor. Kulit lembap berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam karena adanya pigmen di dalam dermis (biru, hijau, hitam, coklat, merah, dan kuning) tepat dibawah epidermis. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Penghubung antara rongga hidung dan rongga mulut disebut koane, di kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V, penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga disebut Eustachius. Endokskeleton mempunyai kolumna vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit (Abed, 2012).
C.    Metode Praktikum
1.      Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah, papan seksi, alat bedah, jarum pentul, toples.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah katak sawah (Rana cancarivora), clorofrom, dan kapas.
2.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal  : Rabu/16 Januari 2013
Pukul             : 10.00-12.00 wita
Tempat          : Laboraturium Zoologi Lantai II
                        Fakultas Sains dan Teknologi
                        Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                        Samata-Gowa


3.      Cara Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah:
a.       Memasukkan katak pada toples yang berisi clorofrom dan kapas.
b.      Mengambil katak yang ada dalam toples dan meletakkannya dengan menggunakan jarum pentul.
c.       Mengamati bagian morfologi katak dan menggambarkannya.
d.      Membedah bagian dalam katak (anatomi) dan mengamati struktur sistem respirasi, reproduksi, pencernaan dan sirkulasi.
e.       Menggambarkan bagian anatomi katak beserta keterangan.
D.    Hasil Pengamatan
1.      Morfologi (Rana cancarivora)
Keterangan:
1.      Kepala
2.      Lubang hidung
3.      Mata (Visus)
4.      Membran tymphani
5.      Lengan atas
6.      Lengan bawah
7.      Digiti
8.      Paha
9.      Kaki
2.      Anatomi
 








Keterangan:
1.      Mulut                                         8. Empedu
2.      Esophagus                                  9. Paru-paru
3.      Lambung                                    10. Ginjal
4.      Usus kecil                                  11. Pankreas
5.      Usus besar                                  12. Ovaduct
6.      Jantung                                      13. Kandung kemih
7.      Hati                                            14. Kloaka
E.     Pembahasan
1.      Rana cancarivora
a.       Morfologi
Struktur morfologi Rana cancarivora adalah memiliki sepasang mata yang terdiri atas selaput niktitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan air. Hidung pada katak di gunakan ketika melakukan pernapasan menggunakan paru-paru. Katak memiliki membran tymphani yang digunakan sebagai alat pendengaran pada katak. Katak dapat bergerak dengan anggota gerak bagian depan (anterior) dan anggota gerak bagian belakang (posterior) yang terdiri atas lengan atas, lengan bawah, paha atas, betis dan jari-jari. Anggota gerak ini digunakan katak untuk bergerak atau menempel pada tempat yang lembab, pada kaki katak terdapat selaput yang di sebut selaput natataria yang digunakan katak untuk berenang ketika berada di dalam air.
b.      Struktur Anatomi
Adapun struktur anatomi katak adalah semua organ yang terdapat di dalam bagian tubuh katak yang terdiri atas mulut, esophagus, lambung, usus kecil, usus besar, paru-paru, jantung, ginjal, hati, empedu, pankreas, kandung kemih, oviduct dan kloaka. Dari organ anatomi katak ini terdapat sistem yang di bentuk dari kerja organ secara bersamaan, yaitu: sistem respirasi, sistem sirkulasi, sistem reproduksi dan sistem pencernaan.
c.       Sistem Respirasi
Sistem respirasi pada katak dapat berupa paru-paru ketika di darat, adapun sistemnya adalah: udara masuk melalui lubang hidung, kemudian melewati trakea dan sampai ke paru-paru, kemudian setelah proses masuknya udara ke dalam tubuh (inspirasi) udara yang dipakai dalam proses metabolisme dan aktivitas organ tubuh katak akan menghasilkan karbondioksida yang akan dikeluarkan dalam proses ekspirasi yaitu udara dari seluruh tubuh akan dibawa dari paru-paru melewati trakea dan keluar melalui lubang hidung.
d.      Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada katak yaitu sistem sirkulasi ganda tertutup, artinya ganda adalah dua kali melewati jantung dan tertutup artinya darah tidak keluar dari pembuluh darah. Sistem sirkulasi pada katak ini dimulai dari darah yang mengalir dalam tubuh membawa karbondioksida hasil metabolisme dan aktivitas sel lainnya, kemudian darah akan masuk ke dalam atrium kanan dan mengalir ke ventrikel kemudian dari ventrikel darah di pompa ke paru-paru untuk pertukaran karbondioksida dengan oksigen. Darah yang banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan mengalir ke ventrikel kemudian di pompa ke seluruh tubuh pada katak untuk kebutuhan metabolisme dan aktivitas tubuh lainnya.
e.       Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada katak betina adalah dengan menghasilkan sel telur yang dikeluarkan oleh oviduct. Sedangkan pada jantan terdapat testis yang menghasilkan sel sperma. Vertilisasi pada katak terjadi di luar tubuh (vertilisasi eksternal) sehingga pertemuan sel telur dan sel sperma terjadi di dalam air kemudian berkembang menjadi individu yang baru.
f.       Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada katak dimulai ketika katak menelan makanan, makanan akan di telan melewati mulut esophagus dengan gaya peristaltik makan makanan akan di turun sampai pada lambung. Pada lambung terjadi pencernaan dengan mekanik dan kimia, pencernaan dengan mekanik adalah proses penghalusan makanan yang telah di makan katak kemudian pencernaan kimia adalah proses pemecahan makanan dengan menggunakan enzim. Setelah makanan di proses dalam lambung, akan turun ke dalam usus kecil dimana sari-sari makanan akan di serap dan di proses untuk kebutuhan tubuh, setelah itu makanan akan turun ke usus besar, terjadi penyerapan air dalam jumlah besar dan dari sini akan di hasilkan sisa-sisa metabolisme yang akan di keluarkan melalui kloaka.
F.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah: Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur morfologinya terdiri dari mulut, mata  (organum visus), hidung (nares eksternal), jari-jari (digity), paha (femur), betis (cruz) dan kloaka. Adapun struktur anatomi dari katak, terdiri atas kerongkongan (oesophagus), empedu (vesica felea), hati (hepar), lambung (ventriculum), usus halus (intestinum tenue), usus besar (intestinum erassum), rectum, kloaka, aorta kiri, serambi kiri, pembulu nadi, bilik, serambi kanan, aorta kanan, larink, parink, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, oviduk, tuba valopi, ginjal, ovarium, sel telur, testis, ureter, kantong kemih.
G.    Daftar Pustaka
Sianipar, Prowel. 2010. Biologi. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
Djarubito, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga
Kimball, J,W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga
Januari 2013)

0 komentar: