Sabtu, 09 Februari 2013

0

Laporan Praktikum Chondrichthyes


A.    Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui jenis ikan yang tergolong Chondrichthyes dan mengetahui susunan morfologi dan anatominya.
B.     Dasar Teori
Ikan hiu dan ikan pari terbesar adalah para pemakan-suspensi yang memangsa plankton. Namun demikian sebagian besar hiu adalah karnivora yang menelan mangsanya secara utuh atau menggunakan rahang dan geliginya yang sangat tajam untuk menyobek daging dari hewan yang terlalu besar untuk ditelan sekaligus. Geligi hiu kemungkinan berkembang dari sisik yang bergerigi yang menutupi kulit kasarnya (Campbell, 1999).
Vertebrata kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya disebut ikan bertulang rawan karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan bukan tulang keras. Rahang dan sirip berpasangan berkembang dengan baik pada ikan bertulang rawan. Subkelas yang paling besar dan paling beraneka ragam terdiri dari hiu dan ikan pari. Subkelas kedua terdiri atas beberapa lusin spesies ikan tidak umum yang disebut chimaera atau ratfish. Chondrichthyes memiliki kerangka bertulang rawan dan kerangka bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya (Campbell, 1999).
Chondrichthyes menunjukkan suatu perkembangan kemajuan bila dibandingkan dengan cyclostomata dalam hal, adanya sisik yang meliputi tubuh, terdapat sepasang pida lateralis, adanya geraham yang dapat digerakkan bersendi pada tulang cranium, memiliki gigi yang dilapisi email pada rahang, terdapat tiga bagian saluran setengah lingkaran pada alat , sepasang alat reproduksi dan saluran-salurannya (Maskoeri, 1999).
Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan. Ikan hiu memiliki 5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel. Hemibrankhia dipisahkan satu dengan lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari lengkung kartilago. Masing-masing septa brankhialis ini menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya kearah posterior (Rudiyanto, 2011).
Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan struktur yang mirip paru-paru. Sistem ekskresi ikan seperti juga vertebrata lain yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolism protein. Untuk itu berkembang tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Pada ikan hiu fungsi duktus gonad dan ginjal telah berkembang dilengkapi dengan duktus urinaria. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh (Rudiyanto, 2011).
Beberapa ikan hiu, spina dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang sangat beracun. Sebahagian besar racun itu sendiri adalah toksin berasaskan protein yang menyebabkan kesakitan pada mamalia dan biasa juga mengubah kadar degupan jantung dan pernafasan. Ada beberapa ikan hiu yang mempunyai organ luminesen. Bioluminesen adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat dalam memproduksi enzim. Susunan substratnya disebut lusiferin dan enzim yang sangat sensitive sebagai katalisator oksidasi disebut lusiferase. Organ luminesen (organ yang mampu menghasilkan sinar) ditemukan pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik (Benthobatis moresbyi) dan beberapa ikan tulang keras khususnya yang tinggal di laut dalam (Rudiyanto, 2011).




C.    Metode Praktikum
Adapun alat dan bahan dalam praktikum ini adalah:
1.      Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan adalah: papan seksi, pisau kater, jarum pentul, lup.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah: ikan hiu (Carcharias menissorah), ikan pari (Trygon sephen), tissue.
2.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal  : Rabu/ 09 Januari 2013
Waktu           : 13.00-15.00 WITA
Tempat          : Laboraturium Zoologi lantai II
                        Fakultas Sains dan Teknologi
                                      Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                                      Samata-Gowa
3.      Langkah Kerja
a.       Pengamatan bentuk luar (Morfologi)
1.      Meletakkan ikan yang telah mati pada papan seksi.
2.      Mengamati bentuk luar/ morfologi ikan yang meliputi: celah mulut, insang, sirip dada, sirip perut, sirip punggung, sirip anus, bentuk sisik, gurat sisi serta bagian ekor.
3.      Membuat gambar struktur morfologi ikan beserta penjelasan.
b.      Pengamatan organ bagian dalam (Anatomi)
1.      Membuat torehan di bagian sebelah belakang anus ke arah punggung dengan scalpel sampai menyentuh tulang belakang.
2.      Memotong dengan menggunakan gunting mulai dari anus ke arah kepala sampai ke dekat insang.
3.      Melanjutkan pemotongan kearah punggung lewat pangkal sirip dada sampai tertumbuk pada tulang belakang.
4.      Membuka dinding badan dengan menggunakan pinset, kemudian menahannya dengan menggunakan jarum.
5.      Membuka rongga perut. Melakukan pengamatan anatomi dari organ-organ beserta letaknya. Serta membuat gambar pengamatan.
D.    Hasil Pengamatan
1.      Morfologi Hiu (Carcharias menissorah)










Keterangan:
1.      cavum oris                                       6. pinna caudalis
2.      celah insang                                     7. pinna analis                     
3.      pinna dorsalis I                                8. pinna ventralis
4.      vertebrae                                          9. pinna lateral
5.      pinna dorsalis II                               10. pinna lateralis






2.      Text Box: Anatomi











Keterangan:
1.      jantung
2.      kantung empedu
3.      lambung
4.      usus
5.      testis










3.      Morfologi Ikan Pari (Trygon sephen)











keterangan:
1.      mata
2.      sirip punggung
3.      pinna pelvicus
4.      pinna caudalis
5.      clasper
6.      spiracle










4.      Anatomi










keterangan:
1.      hati
2.      limpa
3.      usus
4.      anus
5.      gelembung renang
6.      lambung
7.      jantung
E.     Pembahasan
1.      Ikan Hiu (Carcharias menissorah)
a.       Morfologi
Ikan hiu kecil (+ 1 m), memiliki banyak silindris, ujung lancip, kepala pipih. Ada sirip median dorsal. Sirip kaudal heteroserkal. Yang berpasangan adalah sirip pektoral dan sirip pelvik. Pada yang jantan, sirip kaudal itu berubah menjadi klasper (organ untuk memeluk ikan hiu betina ketika perkawinan). Mulut ventral. Lubang hidung dua buah, di sebelah ventral kepala. Mata di sebelah lateral. Celah insang 5 buah, di belakang mata. Disebelah dorsal depan mata ada spirakulum, yaitu peninggalan celah insang 5 buah, di belakang mata. Di sebelah dorsal depan mata ada spirakulum, yaitu peninggalan celah insang. Lubang kloaka di antara sirip pelvik. Tubuh tertutup dengan sisik-sisik plakoid yang asalnya homolog dengan gigi (mesodermal dan ektodermal). Seperti pada gigi, sisik placoid itu berisi dentin (mesodermal) dan dilapisi dengan email (ektodermal).
b.      Anatomi
Pada pengamatan anatomi ikan hiu ditemukan adanya jantung yang termasuk sistem sirkulasi, ginjal yang termasuk sistem ekskresi, kantung empedu, hati, lambung, pankreas, dan anus yang termasuk sistem pencernaan ikan hiu.
c.       Sistem respirasi
Dengan membuka dan menutup mulut ikan hiu menghalau air ke dalam mulut dan menekan keluar dengan kekuatan (mulut menutup) melalui celah insang dan spiracle. Insang tersusun atas filamen (lembaran-lembaran) yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler. Darah dari ventral aorta akan melalui kapiler tersebut melepaskan COdan mengikat oksigen yang larut dalam air.
d.      Sistem pencernaan
Alat pencernaan terdiri atas cavum oris, pharynx, oesophagus, ventriculus, cloaca, dan anus. Di dalam cavum oris terdapat gigi pada rahang dan menghadap ke arah belakang guna menahan mangsa yang akan di telan, lidah yang pipih pada dasar cavum oris. Lambung berbentuk U dan pada bagian posterior terdapat otot daging sphincter. Di dalam intestinum terdapat klep spiral yang membantu penyerapan makanan. Hepar terdiri atas dua bagian menempati rongga sebelah anterior dan padanya terdapat vesica felea (kantung empedu) ke dalam intestinum.
e.       Sistem Sirkulasi
Jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang menerima darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang memompa darah ke konus arteriosus. Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang lalu bercabang-cabang menjadi 5 buah arteri brankial aferen, terus masuk ke dalam insang.
f.       Sistem reproduksi
Fertilisasi internal. Ikan hiu jantan mempunyai alat kopulasi yang disebut klasper (penjepit). Yang betina mempunyai 2 ovarium di dekat ujung anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri, menembus selaput ovarium, dan masuk kedalam selom. Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam ostium yang membentuk corong, terus masuk oviduk. Ujung posterior oviduk itu masing-masing membesar menjadi uterus. Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi ikan hiu yang dapat berenang. Hiu jantan mempunyai 2 testes. Spermatozoa mencapai saluran Wolff melalui vas eferen yang banyak jumlahnya. Saluran Wolff itu berfungsi sebagai vas deferens.
g.      Habitat
Ikan hiu (Carcharias menissorah) hidup di selurh perairan laut dan samudra di dunia. Hewan ini biasanya melakukan migrasi kebeberapa tempat dengan melakukan perjalanan jauh, hal ini dilakukan untuk mencari mangsa dan perkembangbiakannya.
h.      Klasifikasi
Kingdom  : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Chondrichthyes
Ordo         : Selachi
Famili       : Carchariadae
Genus       : Carcharias
Spesies     : Carcharias menissorah
2.      Ikan Pari (Trygon sephen)
a.       Morfologi
Bentuk umum ikan pari adalah pipih dengan ekor yang panjang, pada bagian dorsalnya terdapat mata yang berdekatan dengan spiracle sebagai alat indera, pinna pectoralis pada kedua sisi paling sudut dari tubuhnya, pinna pelvic yang berdekatan dengan ekor, dan clasper yang berfungsi untuk memeluk ikan betina saat proses perkawinan.
b.      Anatomi
Bagian anatomi yang nampak pada saat pembedahan ikan pari tersebut adalah mulut, hati, empedu, pankreas, lambung, usus, dan anus yang termasuk ke dalam alat sistem pencernaan, adapun jantung berperan sebagai sistem sirkulasi ikan pari.
c.       Sistem respirasi
Ikan pari melakukan respirasi dengan membuka dan menghalau air ke dalam mulut dan menekan keluar dengan kekuatan menutup mulut melalui celah insang dan spiracle, insangnya terdiri atas filamen yang banyak mengandung pembuluh darah, meliputi Archus branchia, Filamen branchia, Gill rakers.
d.      Sistem pencernaan
Alat pencernaannya terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, usus, kloaka, dan anus. Pada mulut terdapat rahang yang bergigi. Faring terbuka dan berhubungan dengan 5 celah insang. Hepar terdiri dari 2 bagian menempati rongga sebelah anterior dan ada kelenjar pankreas.
e.       Sistem sirkulasi
Cor terdiri atas sinus venosus yang berdinding agak tebal dilanjutkan oleh auriculum dan ventriculum yang berdinding tebal. Kemudian bersambung dengan conus arteriosus terus ke ventral aorta yang bercabang 5 pasang arteri afferent branchialis mengambil Oyang terdapat dalam gelembung udara yang ada di dalam air. Kemudian melalui 4 pasang afferent branchialis darah masuk aorta dorsalis yang menjulur memanjang sepasang pertengahan dorsalis dari rongga coelom.
f.       Sistem reproduksi
Seks terpisah, alat kelamin jantan berupa sepasang testis dan beberapa vasa eferensia yang menuju vasa deferensia. Saluran itu terbentang di bawah ginjal dan berakhir pada papilae urogenitalia. Alat kelamin betina terdiri dari sebuah ovarium yang menggantung di sebelah dorsal dengan satu membran dan dua buah oviduk yang menjulur disepanjang tubuh.
g.      Habitat
Ikan pari (Trygon sephen) dapat ditemukan di laut. Ikan ini pada umumnya berenang disekitar dasar laut dengan mulut terbuka untuk mencari makanan disekitarnya.
h.      Klasifikasi
Kingdom  : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Chondrichthyes
Ordo         : Rajida
Famili       : Myliobatidae
Genus       : Trygon
Spesies     : Trygon sephen
F.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah ikan hiu memiliki bentuk torpedo dengan mulut yang terletak di sebelah ventral dari kepala, kulit tegar dan diliputi sisik placoid, bertulang rawan, terdapat pinna pectoralis, pinna pelvic, pina caudal, dan pina dorsalis. Adapun anatominya terdiri atas esofagus, jantung, lambung,  hati, usus, pankreas, testis dan anus. Sedangkan ikan pari memiliki bentuk yang pipih dengan ekor yang panjang. Terdapat mata, sirip punggung, pina pelvicus,sirip ekor, clasper, spiracle. Adapun anatominya terdiri atas jantung, hati, pankreas, lambung, usus, ginjal, dan empedu.
G.    Daftar Pustaka
Campbell.Neil A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga
Jasin Maskoeri. 1999. Zoologi Dasar, Jakarta: Sinar Wijaya
Rudiyanto, Chondrichthyes. http://rudiyantoblog.blogspot.com/2011/11/
chondrichthyes-dan-ikan-hiu-carcharias.html (14 januari 2013)

0 komentar: