Sabtu, 09 Februari 2013

0

Laporan Praktikum Thallophyta


A.    Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri tumbuhan yang tergolong thallophyta, dapat mengetahui perbedaan antara sub divisi algae, fungi dan lichenes, dan dapat mengetahui contoh tumbuhan yang tergolong thallophyta yang meliputi kelompok algae, fungi dan lichenes.
B.     Dasar Teori
Struktur tubuh dari divisi thallophyta, memiliki tubuh berbentuk thallus. Thallus artinya belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Tubuh tumbuhan yang telah dapat dibedakan dalam ke-3 bagian tersebut dinamakan kormus. Tumbuhan berkormus disebut Cormophyta. Tubuh yang berupa tallus ini mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk bulat sampai yang terdiri dari banyak sel dengan bentuk yang kadang-kadang telah mirip dengan kormus pada  tumbuhan tingkat tinggi. Sel yang menyusun tubuh telah memperlihatkan differensiasi yang jelas, dalam protoplasnya tampak nyata satu inti atau lebih dan plastid dengan bentuk yang beraneka ragam (Gembong, 1989).
Ciri umum jamur adalah mempunyai klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur memiliki asam inti berupa ARN dan ADN. Dindingnya terdiri atas kitin dan selulosa. Jamur ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Hidupnya ditempat lembab dan banyak mengandung zat organik. Sifat dari jamur adalah heterotrof dan tidak dapat membuat makanan sendiri atau tidak dapat merubah zat anorganik menjadi zat organik. Ada beberapa jamur yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit (Prowel, 2010).
Algae memiliki ciri umum yaitu memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan dapat menghasilkan makanan sendiri. Pada algae terdapat sifat eukariotik yaitu memiliki membran inti. Hidupnya di tempat yang lembab atau hygrofit dan umumnya merupakan vegetasi perintis (Prowel, 2010).
Lichenes atau lumut kerak memiliki ciri yaitu memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan dapat menghasilkan makanan sendiri (autotrof). Hidupnya menempel pada tumbuhan lain (epipit) dan pada tempat yang lembab (higrofit). Lumut kerak atau lichenes merupakan simbiosis mutualisme dari algae dan jamur (Prowel, 2010).
Fungi adalah heterotrof  yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan (absorption). Dalam cara nutrisi ini, molekul-molekul organik kecil  diserap dari medium sekitarnya. Fungi akan mencerna makanan di luar tubuhnya dengan cara mensekresikan enzim-enzim hidrolitik yang sangat ampuh ke dalam makanan tersebut. Enzim-enzim itu akan menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh fungi. Fungi hidup sebagai saprofit atau parasit, ada yang dalam air, tetapi lebih banyak yang hidup didaratan. Sedangkan di dalam laut jarang sekali didapatkan. Kebanyakan jamur yang hidup saprofit dapat dipelihara pada substrat buatan (Muliayanti, 2009).
C.    Metode Praktikum
1.      Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: mikroskop, kamera, deck glass, kaca preparat, lup, pipet tetes, pensil warna, silet.
2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: jamur kuping (Auricullaria polytricha), jamur shitake (Lautinulla edodes), jamur merang (Volvaria volvaceae), tongkol jagung (Zea mays), jamur tiram (Plerotus astreatus), jamur tempe (Rhizopus oryzae), jamur roti (Rhizobium stolonifer), jamur tape, lumut kerak (Lichenes), Euchema sp, Sargassum sp, Turbinaria sp, Closterium sp, Ulotrix sp, Volvox sp, Euglena viridis.



Cara Kerja
1.      Pengamatan algae multiseluler
a.       Mengambil ganggang yang akan diamati dan meletakkannya pada papan bedah.
b.      Mengamati bagian morfologi dengan menggunakan lup serta menggambarkan hasil pengamatan atau mengambil gambar dengan menggunakan kamera.
c.       Menyusun urutan klasifikasi.
2.      Pengamatan algae uniseluler
a.       Mengambil bahan yang telah disiapkan dan mengamatinya menggunakan mikroskop.
b.      Menggambar spesies yang ditemukan dan mewarnainya.
c.       Menyusun urutan klasifikasi.
3.      Pengamatan jamur makroskopis
a.       Mengamati bagian morfologi jamur yang telah disiapkan.
b.      Menggambar jamur atau dapat mengambil gambar dengan kamera.
c.       Menyusun urutan klasifikasi.
4.      Pengamatan jamur mikroskopis
a.       Menggunakan pipet tetes untuk mengambil bahan yang berbentuk cair.
b.      Menggunakan silet untuk mengambil bahan yang kering.
c.       Meletakkan sampel di atas kaca preparat dan menggamatinya dengan menggunakan mikroskop. Menggambarkan jamur yang diperoleh dari hasil pengamatan dan mewarnainya. Serta menyusun klasifikasinya.
5.      Pengamatan lichenes
a.       Meletakkan bahan diatas papan bedah.
b.      Mengamati struktur morfologi dan menggambarnya atau dapat diambil menggunakan kamera.
c.       Menyusun klasifikasi.

D.    Hasil Pengamatan
Algae Multiseluler
1.      Sargassum sp
Keterangan:
1.      helai
2.      zat kandung kemih
3.      stipes
4.      thallus
5.      pegangan


 








2.      Turbinaria sp
                                                               Keterangan:
1.      helai
2.      stipes
3.      thalus
4.      reseptacle
5.      pegangan



 








3.      Euchema sp
                                                               Keterangan:
1.      thalus
2.      helai
3.      stipe
4.      pegangan


 













Algae Uniseluler
1.      Closterium sp
                                                               Keterangan:
1.      vakuola
2.      inti sel
3.      pori-pori
4.      kloroplast


 









2.      Euglena viridis
                                                               Keterangan:
1.      flagela
2.      kloroplas
3.      nukleolus
4.      nukleus
5.      vakuola kontraktil
6.      photoreseptor
7.      dinding sel


 








3.      Volvox sp
Keterangan:
1.      dinding sel
2.      helai protoplas
3.      eyespot



 













4.      Ulotrix sp
Keterangan:
1.      pirenoid
2.      kloroplast
3.      rhizoid



 









5.      Pandorina sp
                                                               Keterangan:
1.      flagela
2.      vakuola kontraktil
3.      matriks gelatinous
4.      bintik mata
5.      kloroplas





 








Jamur Makroskopis
1.      Jamur shitake (Lentinula edodes)
                                                               Keterangan:
1.      tudung
2.      miselium
3.      stipes
4.      rhizoid


 












2.      Jamur kuping (Auricularia polytricha)
Keterangan:
1.      pilus
2.      hifa
3.      stipes



 









3.      Jamur merang (Volvariella volvaceae)
                                                               Keterangan:
1.      pius
2.      lamela
3.      analus
4.      stipes
5.      hifa





 








4.      Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
                                                               Keterangan:
1.      tudung
2.      lamela
3.      stipes
4.      hifa


 













Jamur Mikroskopis
1.      Jamur tempe (Rhizopus oryzae)
Keterangan:
1.      sporangium
2.      sporangiospora
3.      rhizoid
4.      hifa
5.      sporangiosfor

 









2.      Jamur tape (Aspergillius orizae)
                                                               Keterangan:
1.      miselium
2.      sporangiosfor
3.      spora
4.      hifa





 








3.      Jamur roti (Saccharomyces cerevisiae)
                                                               Keterangan:
1.      sporangium
2.      sporangiospora
3.      rhizoid
4.      hifa
5.      sporangiosfor


 





                                                                                                         




Lumut Kerak
1.      Lumut kerak (Lichenes)
Keterangan:
1.      thalus
2.      substrat
3.      holdfast












E.     Pembahasan
1.      Sargassum sp
a.       Morfologi
Pada bagian morfologi memiliki warna pirang, memiliki thallus yang berbentuk pita ditengah-tengahnya dan diperkuat oleh suatu rusuk tengah. Terdapat gelembung yang berfungsi untuk memungkinkan tumbuhan terapung-apung bila terendam pada waktu pasang.
b.      Anatomi
Mempunyai dinding sel yang dinding sebelah luar terdiri dari pektin dan dan dinding bagian dalamnya terdiri atas selulosa. Pada dasarnya  sel-selnya hanya memiliki satu inti.
c.       Reproduksi
Perkembangbiakannya terjadi secara seksual (oogami). Struktur gametnya besar tidak dapat bergerak, sedangkan pada gamet jantannya kecil dan dapat bergerak. Zigot berkecambahlangsung menjadi tumbuhan baru.
d.      Habitat
Hidup dalam air, hidupnya sebagai bentos yang melekat pada suatu substrat dengan benang-benang pendek yang bercabang.
e.       Peranan
Ganggang ini memiliki peran sebagai sumber nabati berbagai bahan kebutuhan manusia, misalnya dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Protista
Divisi        : Phaephyta
Class         : Phsephyta
Ordo         : Fucales
Family      : Dargaceae
Genus       : Sargassum
Spesies     : Sargassum sp
2.      Turbinaria sp
a.       Morfologi
Secara morfologi melekat pada batu dan kayu. Dapat juga sebagai spifit pada talus yang lain. Ganggang ini termasuk bentos. Pada umumnya memiliki warna kuning merah, cokelat dan abu-abu serta krem.
b.      Anatomi
 Pada dinding bagian dalam terdiri atas selulosa dan sebelah luar terdiri atas pektin serta selnya hanya terdiri atas satu sel.
c.       Reproduksi
Proses perkembangbiakannya secara generatif dengan oogami, tidak ada perkembangbiakan secara vegetatif. Anteridiumnya berupa sel yang mempunyai bentuk corong. Zigotnya membentuk selulosadan pektin, melekat pada substranya serta mampu tumbuh menjadi individu yang diploid.
d.      Habitat
Ganggang ini lebih dominan hidup di air laut, akan tetapi ada beberapa jenis mampu hidup di air tawar.
e.       Peranan
Ganggang ini mampu menhasilkan yodium dan adapula yang memiliki khasiat sebagai bahan obat-obatan untuk kebutuhan sehari-hari manusia.
f.       Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Phaeophyta
Class             : Phaseophyceae
Ordo             : Fucales
Family           : Sargassaceae
Genus            : Turbinaria
Spesies          : Turbinaria Sp      
3.      Euchema sp
a.       Morfologi
Eucheuma sp merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae). Ciri fisik  Eucheuma sp adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau,  hijau kuning,  abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan.
b.      Anatomi
Keseluruhan tanaman ini merupakan batang yang dikenal dengan thallus. Berbentuk bulat, silindris atau gepeng bercabang-cabang. Rumpun terbentuk oleh berbagai sistem percabangan ada yang tampak sederhana berupa filament dan ada pula yang berupa percabangan kompleks. Jumlah setiap percabangan ada yang runcing dan ada yang tumpul.
c.       Reproduksi
Euchema sp bereproduksi dengan cara aseksual dengan pembentukan zoospora, atau peleburan sel kelamin.
d.      Habitat
Habitat khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut yang tetap, variasi suhu harian yang kecil dan substrat batu karang mati
Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram.
e.       Peranan
Euchema sp banyak mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, banyak digunakan untuk bahan pada pembuatan agar-agar.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Protista
Divisi        : Rhodphyta
Class         : Rhodophyceae
Ordo         : Gigartinales
Famili       : Solieriaceae
Genus       : Euchema
Spesies     : Euchema  Sp            


4.      Closterium sp
a.       Morfologi
Bentuknya mirip seperti sabit memanjang, melengkung dan meruncing di bagian ujungnya.
b.      Anatomi
Memiliki kloroplast sehingga dapat berfotosintesis, memiliki banyak vakuola di bagian ujung.
c.       Reproduksi
Reproduksi dengan aseksual yaitu dengan pembelahan biner, sedangkan dengan seksual yaitu dengan konjungasi untuk membentuk sebuah hypnozyngote.
d.      Habitat
Habitat Closterium sp yaitu pada daerah-daerah perairan.
e.       Peranan
Sangat penting dalam ekosistem perairan karena merupakan produsen primer yaitu dapat sebagai penghasil oksigen dan zat organik.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Charophyta
Class         : Zygnemophyceae
Ordo         : Desmidiales
Family      : Closteriaceae
Genus       : Closterium
Speseies    : Closterium sp           
5.      Euglena viridis
a.       Morfologi
Euglena berbentuk lonjong dengan salah satu ujungnya yang meruncing dan terdapat flagel. Flagel pada Euglena selain berfungsi sebagai alat gerak flagel ini juga digunakan menangkap makanan. Memiliki bintik mata.
b.      Anatomi
Memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis sehingga di masukkan dalam tumbuhan.
c.       Reproduksi
Euglena berkembangbiak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru.
d.      Habitat
Hidup diperairan atau tempat yang basah.
e.       Peranan
Sangat penting dalam ekosistem perairan karena merupakan produsen primer yaitu dapat sebagai penghasil oksigen dan zat organik.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Excavata
Divisi        : Eugnelophycota
Class         : Euglenoidea
Ordo         : Euglenales
Family      : Euglenaceae
Genus       : Euglena
Species     : Euglena viridis  
6.      Volvox sp
a.       Morfologi
Bentuknya seperti bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain yang dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma. Sel-sel bagian tepinya terdapat flagella.

b.      Anatomi
Memiliki klorofil untuk dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen di dalam air persawahan atau air kolam.
c.       Reproduksi
Reproduksi secara aseksual yaitu dengan pembelahan sel anakan. Reproduksi secara seksual yaitu dengan oogami.
d.      Habitat
Hidupnya terdapat pada perairan sawah dan kolam, karena habitatnya berada di dalam air tawar.
e.       Peranan
Sebagai plankton di dalam kolam atau perairan sawah.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Protista
Divisi        : Chlorophyta
Clas          : Chlorophyceae
Ordo         : Volvocales
Famili       : Volvocaceae
Genus       : Volvox
Spesies     : Volvox sp      
7.      Ulotrix sp
a.       Morfologi
Tubuhnya terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris dan tersusun memanjang seperti benang.
b.      Anatomi
Merupakan spesies ganggang hijau yang memiliki klorofil untuk dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen di dalam perairan.
c.       Reproduksi
Perkembangbiakan vegetatif dengan membentuk spora yang berflagel dan membentuk ganggang baru. Perkembangbiakan generatif dilakukan dengan isogami yaitu terjadinya pergiliran spora dan generasi berikutnya.
d.      Habitat
Hidup di dalam air tawar yang airnya tidak terlalu hangat dan hidup menempel pada batu-batu atau di dasar perairan.
e.       Peranan
Sangat berperan dalam ekosistem karena merupakan spesies dari ganggang hijau yang mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Viridiplantae
Divisi        : Chlorophyta
Class         : Ulvophyceae
Ordo         : Ulotrichales
Family      : Ulotrichaceae
Genus       : Ulotrix
Spesies     : Ulotrix sp
8.      Pandorina sp
a.       Morfologi
Bentuknya berkoloni bulat sampai lonjong, terdapat matriks gelatinous pada dinding sel, serta terdapat flagel yang muncul dibagian anterior sel.
b.      Anatomi
Memiliki vakuola kontraktil sebagai cadangan makanan, memiliki kloroplast berbentuk mangkuk untuk dapat berfotosintesis.
c.       Reproduksi
Perkembangbiakan secara aseksual adalah dengan membentuk koloni anak secara serentak oleh semua sel dalam koloni. Perkembangbiakan secara seksual secara anisogami yaitu dengan gamet-gamet heterotalus.
d.      Habitat
Hidup di daerah basah atau di daerah yang berair tawar.
e.       Peranan
Sebagai plankton di dalam air tawar yang juga dapat menghasilkan oksigen bagi perairan.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Chlorophyta
Clas          : Chlorophyceae
Ordo         : Volvocales
Famili       : Volvocaceae
Genus       : Pandorina
Spesies     : Pandorina sp            
9.      Lentinula edodes
a.       Morfologi
Batang dari tubuh ini sering melengkung dan keras, payungnya terbuka lebar dan berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus dibagian permukaan payung dan bagian bawah payung berwarna putih.
b.      Anatomi
Spora merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif, pada bagian tudung terdapat bilah yang di dalamnya terdapat nasidiospora
c.       Reproduksi
Reproduksi secara vegetatif adalah dengan pembentukan tunas oleh konidium dan fragmentasi miselium. Reproduksi secara generatif yaitu dengan basidium yang menghasilkan spora.


d.      Habitat
Hidup pada permukaan pohong shii yang sudah mati dan melapuk sebagai tempat tumbuhnya.
e.       Peranan
Dapat digunakan sebagai bahan pangan dan juga berguna dalam pengobatan penyakit saluran pernapasan, melancarkan sirkulasi darah.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Basidiomycota
Clas          : Homobasidiomycetes
Ordo         : Agaricales
Famili       : Marasmiaceae
Genus       : Lentinula
Spesies     : Lentinula edodes      
10.  Auricullaria polytricha
a.       Morfologi
Tubuhnya berwarna coklat tua setengah bening yang berbentuk mangkuk seperti daun telinga. Bagian atas seperti beludru dan bagian bawah licin dan mengkilat.
b.      Anatomi
Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis dan sifatnya heterotrof, memiliki inti, berspora dan merupakan sel lepas yang bersambung membentuk benang.
c.       Reproduksi
Reproduksinya yaitu dengan reproduksi vegetatif yang menghasilkan tunas dan reproduksi secara generatif yaitu dengan menghasilkan spora.


d.      Habitat
Tumbuh pada batang kayu yang sudah membusuk dan tempat yang basah ataupun lembab.
e.       Peranan
Sebagai bahan pangan dan sebagai obat antikoagulan.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Basidiomycota
Clas          : Heterobasidiomycetes
Ordo         : Auriculariales
Famili       : Auriculariaceae
Genus       : Auricularia
Spesies     : Auricullaria polytricha         
11.  Volvariella volvaceae
a.       Morfologi
Tubuhnya berbentuk bulat telur, berwarna coklat gelap hingga abu-abu dan bagian batangnya berwarna coklat muda. Bagian tudung dapat berkembang menjadi bentuk cawan. 
b.      Anatomi
Tidak memiliki klorofil sehingga warnanya putih dan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, sehingga proses pengambilan makanannya dengan cara saprofit.
c.       Reproduksi
Reproduksi vegetatif yaitu dengan pembentukan tunas muda dan reproduksi generatif yaitu dengan menghasilkan spora.
d.      Habitat
Tumbuh pada batang kayu yang sudah lapuk, dapat juga bertahan pada suhu relatif tinggi yaitu sekitar 30-38 0C .

e.       Peranan
Pada jenis jamur ini banyak terkandung protein, kalsium dan fosfor sehingga dapat digunakan sebagai bahan makanan.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Basidiomycota
Clas          : Homobasidiomycetes
Ordo         : Agaricales
Famili       : Pliteaceae
Genus       : Volvariella
Spesies     : Volvariella volvacea 
12.  Pleurotus ostreatus
a.       Morfologi
Tubuhnya berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
b.      Anatomi
Tidak mengandung klorofil, tetapi banyak mengandung kalsium, karbohidrat, protein dan mineral. Memiliki spora berbentuk batang dan miselia yang berwarna putih yang dapat berkembang secara cepat.
c.       Reproduksi
Reproduksinya dengan membentuk tunas yaitu vegetatif dan menghasilkan spora yaitu dengan perkembangbiakan secara generatif.
d.      Habitat
Tumbuhnya hampir dijumpai sepanjang tahun di daerah pegunungan yang sejuk, tumbuhnya melekat pada batang kayu yang sudah mati dan lapuk.
e.       Peranan
Dapat digunakan sebagai bahan pangan karena banyak mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Basidiomycota
Clas          : Homobasidiomycetes
Ordo         : Agaricales
Famili       : Tricholomataceae
Genus       : Pleurotus
Spesies     : Pleurotus ostreatus   
13.  Rhizopus oryzae
a.       Morfologi
Hidupnya berkoloni dan berwarna putih dan berangsur-angsur berwarna hitam bila telah masak. Rhizoid terletak pada posisi yang sama dengan sporangiosfor. Dindingnya halus dan terkadang sedikit kasar.
b.      Anatomi
Kolumela oval hingga bulat, sporanya bulat, oval, elips atau silinder. Jamur ini dapat menghasilkan asam laktat.
c.       Reproduksi
Reproduksi dengan pembentukan spora. Dan dari spora yang dihasilkan akan dapat menghasilkan individu baru.
d.      Habitat
Habitatnya berada di darat, di bagian tanah yang lembab ataupun di sisa organisme yang telah mati.
e.       Peranan
Dapat menghasilkan asam laktat dan dapat menguraikan lemak menjadi asam amino. Jamur ini dapat digunakan sebagai bahan pangan seperti pada tempe.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Zygomycota
Clas          : Zigomycetes
Ordo         : Mucorales
Famili       : Mucoraceae
Genus       : Rhizopus
Spesies     : Rhizopus oryzae
14.  Aspergillius oryzae
a.       Morfologi
Hifa pada tumbuhan ini bersekat, serta sporanya yang terlihat tidak memiliki flagel. Bagian kepala konidia berbentu bulat.
b.      Anatomi
Termasuk tumbuhan bersel satu atau bersel banyak, yang bersel satu terdapat pada khamir.
c.       Reproduksi
Reproduksi vegetatifnya dengan membentuk tunas, serta reproduksi generatifnya dengan membentuk spora.
d.      Habitat
Habitatnya berada di darat, di tempat yang lembab dan menempel pada sisa organisme yang mati.
e.       Peranan
Dapat menjadi parasit yang dapat menimbulkan penyakit.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Ascomycota
Clas          : Eurotiomycetes
Ordo         : Eurotiales
Famili       : Trichocomaceae
Genus       : Aspergillus
Spesies     : Aspergillus oryzae                

15.  Saccharomyces cerevisiae
a.       Morfologi
Bentuknya bulat serta dinding selnya sangat tipis ketika masih tua dan akan menebal seiring dengan perkembangannya. Setiap selnya memiliki bekas tunas.
b.      Anatomi
Dinding selnya banyak mengandung protein dan kitin dan lipid. Memiliki membran sitoplasma, vakuola dan mitokondria. Sehingga mampu melakukan respirasi dengan mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air.
c.       Reproduksi
Perunasan multipolar yaitu dengan munculnya tunas dari ujung sel. Pembelahan tunas yang telah muncul dan pembentukan askospora yang berbentuk bulat atau oval serta permukaan yang halus.
d.      Habitat
Tumbuh di daratan dan menempel pada sustrat yang telah mati.
e.       Peranan
Berperan dalam pembuatan roti dan bir yang dapat mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Ascomycota
Clas          : Saccharomycetes
Ordo         : Saccharomycetales
Famili       : Saccharomycetaceae
Genus       : Saccharomyces
Spesies     : Saccharomyces cereviceae   


16.  Lichenes
a.       Morfologi
Memiliki talus yang pertumbuhannya sangat lambat. Dapat bertahan dari terik matahari, walaupun akan kering, tumbuhan ini tetapi tidak mati. Berbentuk daun dan datar seperti kerak.
b.      Anatomi
Mengandung klorofil karena lumut kerak merupakan simbiosis dari algae dan jamur, algae yang memiliki banyak klorofil serta lumut yang menyediakan unsur hara.
c.       Reproduksi
Reproduksinya secara vegetatif yaitu dengan cara fragmentasi soredium yang kemudian akan tumbuh pada substrat yang lain dengan bantuan angin. Reproduksi secara generatif yaitu dapat menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
d.      Habitat
Habitatnya berada di semua kondisi lingkungan, menempel pada kayu yang telah lapuk atau bebatua.
e.       Peranan
Berperan dalam pembentukan tanah dari pelapukan kayu dan batu yang keras. Sehingga di sebut juga sebagai tumbuhan vegetasi perintis. Selain itu lumut ini juga dapat mengikat nitrogen bebas.
f.       Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisi        : Lichenes
Clas          : Ascolichenes
Ordo         : Lecanorales
Famili       : Usneaceae
Genus       : Usnea
Spesies     : Usnea sp                  
F.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini, ciri-ciri dari tumbuhan thallophyta yaitu akar, batang, dan daun belum bisa dibedakan, sudah memiliki membran inti dan plastid, sel-selnya mempunyai membran yang terdiri atas kitin. Habitatnya lebih dominan ditempat yang lembab, di laut, dan di air tawar.
Yang termasuk dalam algae yaitu memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis dan menghasilkan makanan sendiri. Pada jamur yaitu tidak memiliki klorofil dan tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Simbiosis antara algae dan jamur ini menghasilkan lumut kerak yang memiliki klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis. Simbiosis yang terjadi antara algae dan jamur yaitu, algae memberikan hasil fotosintesis pada jamur dan jamur memberikan unsur hara kepada algae. Lumut kerak ini dapat mengikat nitrogen bebas.
Berdasarkan hasil pengamatan algae makro yaitu Sargassum sp, Turbinaria sp, Euchema sp, sedangkan pada algae mikro yaitu Closterium sp, Euglena viridis, Volvox sp, Ulotrix sp, Pandorina sp. Pada jamur makro yaitu Lentinula edodes, Auricularia polytricha, Volvariella volvaceae, Pleurotus astreatus, sedangkan pada jamur mikro yaitu Rhizopus oryzae, Aspergillus oryzar, Saccharomyces cerevisiae. Serta lumut kerak yaitu Usnea sp.
G.    Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo Gembong. Taksonomi Tumbuhan Rendah, Yogyakarta: Gajah
Mada University Press. 1989
Sianipa Prowel, Biologi. Yogyakarta: Pustaka Publisher. 2010
2013)
Aprilia, 2012. Protista. http://www.aprilia.blogspot.com/protista.html. (11/01/
2013)   
Anugrah, 2012. Alga Hijau. http//www.anugrah.blogspot.com/. (11/01/2013)
Puput, 2011. Fungi. http://www.puputbio.blogspot.com. (11/01/2013)
Wulandari, 2012. Rhizopus Oryzae. http://www.wulandari.blogspot.com.(11/01/
2013)
Ismawanti Hanya. 2012. Lumut Kerak. http://www.hanyaismawanti.blogspot.
com. (11/01/2012)


0 komentar: