Tugas Biokimia Glikolisis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis
TUGAS
BIOKIMIA
GLIKOGENESIS,
GLIKOGENOLISIS dan GLUKONEOGENESIS
Disusun oleh : Windy Sahar
Nim :
60300111070
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
SOAL
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan glikogenesis?
2.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
glikogenolisis?
3.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
glukoneogenesis?
JAWABAN
1.
Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
Glikogenesis
adalah proses anabolic pembentukan glikogen untuk simpanan glukosa saat kadar
gula darah menjadi tinggi seperti setelah makan,glikogenesis terjadi terutama
dalam sel-sel hati dan sel-sel otak rangka, tetapi tidak terjadi dalam sel-sel
otak yang sangat bergantung pada pada persendian konstan gula darah untuk energi.
Glikogenesis
adalah sintesis protein dari glukosa, seperti yang di temukan pada otot, tempat
glukosa di simpan sebagai glikogen.
Glikogenesis
adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati
dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam
tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat
didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena
massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di
otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
2.
Glikogenolisis
Jika
glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah
untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan
glikogenolisis.
Glikogenolisis
berlangsung dengan jalur yang berlainan. Dengan adanya enzim fosforilase,
fosfat anorganik melepaskan sisa glukose non mereduksi ujung dalam satu persatu
untuk menghasilkan D-glukose fosfat 1-fosfat. Proses glikogenolisis merupakan
proses pemecahan glikogen yang berlangsung lewat jalan yang berbeda, tergantung
pada proses yang mempengaruhinya. Molekul glikogen menjadi lebih kecil atau
lebih besar, tetapi jarang apabila ada molekul tersebut dipecah secara
sempurna. Meskipun pada hewan, glikogen tidak pernah kosong sama sekali. Inti
glikogen tetap ada untuk bertindak sebagai aseptor bagi glikogen baru yang akan
disintesis bila diperoleh cukup persediaan karbohidrat. Sekitar 85% D-glukose
1-fosfat, sedang 15% dalam bentuk glukose bebas.
Proses
pada saat makan, hati dapat menarik simpanan glikogennya untuk memulihkan
glukosa di dalam darah (glikogenolisis) atau dengan bekerja bersama ginjal,
mengkonversi metabolit non karbohidrat seperti laktat, gliserol dan asam amino
menjadi glukosa. Upaya untuk mempertahankan glukosa dalam konsentrasi yang memadai
di dalam darah sangat penting bagi beberapa jaringan tertentu, glukosa
merupakan bahan bakar yang wajib tersedia, misalnya otak dan eritrosit.
Proses
dimulai dengan molekul glukosa dan diakhiri dengan terbentuknya asam laktat.
Serangkaian reaksi-reaksi dalam proses glikolisis tersebut dinamakan jalur
Embeden-Meyerhof. Reaksi-reaksi yang berlangsung pada proses glikolisis dapat
dibagi dalam dua fase. Pada fase pertama glukosa diubah menjadi triosafosfat
dengan proses fosforilasi. Fase kedua dimulai dari proses oksidasi triosafosfat
hingga terbentuk asam laktat. Perbedaan antara kedua fase ini terletak pada
aspek energi yang berkaitan dengan reaksi-reaksi dalam kedua fase tersebut.
Terdapat
tiga jalur penting yang dapat dilalui piruvat setelah glikolisis. Pada
organisme aerobik, glikolisis menyusun hanya tahap pertama dari keseluruhan
degradasi aerobik glukosa menjadi CO2 dan H2O. Piruvat yang terbentuk kemudian
dioksidasi dengan melepaskan gugus karboksilnya sebagai CO2, untuk membentuk
gugus asetil pada asetil koenzim A. Lalu gugus asetil dioksidasi sempurna
menjadi CO2 dan H2O oleh siklus asam sitrat, dengan melibatkan molekul oksigen.
Lintas inilah yang dilalui piruvat pada hewan aerobik sel dan tumbuhan.
Glukosa
dimetabolisasi menjadi piruvat dan laktat di dalam semua sel mamalia melalui
lintasan glikolisis. Glukosa merupakan substrat yang unik karena glikolisis
bisa terjadi dalam keadaan tanpa oksigen (anaerob), ketika produk akhir glukosa
tersebut berupa laktat. Meskipun demikian, jaringan yang dapat menggunakan
oksigen (aerob) mampu memetabolisasi piruvat menjadi asetil koenzim A, yang
dapat memasuki siklus asam sitrat untuk menjalani proses oksidasi sempurna
menjadi CO2 dan H2O dengan melepasan energi bebas dalam bentuk ATP, pada proses
fosforilasi oksidatif.
3.
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis
terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh
adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia,
barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok
sebagai pembangun tubuh.
Glukoneogenesis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glikogenolisis, untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada lintasan glukoneogenesis, sintesis glukosa terjadi dengan
substrat yang merupakan produk dari lintasan glikolisis, seperti asam piruvat,
asam suksinat, asam laktat, asam oksaloasetat, terkecuali:
Fosfopiruvat + Piruvat kinase + ADP
→ Piruvat + ATP
Fruktosa-6P + Fosfofrukto kinase +
ATP → Fruktosa-1,6-BPt + ADP
Glukosa + Heksokinase + ATP →
Glukosa-6P + ADP
Enzim glikolitik yang terdiri dari
glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase mengkatalisis reaksi yang
ireversibel sehingga tidak dapat digunakan untuk sintesis glukosa. Dengan
adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut, maka proses
glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain. Reaksi tahap pertama
glukoneogenesis merupakan suatu reaksi kompleks yang melibatkan beberapa enzim
dan organel sel (mitokondrion), yang diperlukan untuk mengubah piruvat menjadi
malat sebelum terbentuk fosfoenolpiruvat.
Proses Glukoneogenesis
Asam laktat yang terjadi pada
proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Disini asam laktat diubah
menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu proses yang
disebut glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Pada dasarnya glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa dari senyawa-senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam
laktat danbeberapa asam amino. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama
dalam hati.
Walaupun proses glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa, namun bukan kebalikandari proses glikolisis karena ada
tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversible, artinya
diperlukan enzim lain untuk kebalikannya.
• Glukosa
+ ATP → heksokinase Glukosa-6-Posfat + ADP
• Fruktosa-6-posfat
+ ATP fosforuktokinase → fruktosa 1,6 diposfat + ADP
• Fosfoenol
piruvat + ADP piruvatkinase → asam piruvat + ATP
Dengan adanya tiga tahap reaksi
yang tidak reversible tersebut, maka proses glukoneogenesis berlangsung melalui
tahap reaksi lain, yaitu :
Fosfoenolpiruvat dibentuk dari asam
piruvat melalui pembentukan asam oksaloasetat.
a. asam
piruvat + CO2+ ATP + H2O asam oksalo asetat +ADP + Fosfat
+ 2H+
b. oksalo
asetat + guanosin trifosfat fosfoenol piruvat +guanosin difosfat + CO2
Reaksi
(a) menggunakan katalis piruvatkarboksilase dan reaksi(b) menggunakan
fosfoenolpiruvat karboksilase. Jumlah reaksi (a) dan (b) ialah : asam piruvat +
ATP + GTP + H2O fosfoenol piruvat + ADP +GDP + fosfat+ 2H+
Fruktosa-6-fosfat
dibentuk dari fruktosa-1,6-difosfat dengan cara hidrolisisoleh enzim
fruktosa-1,6-difosfatase.
fruktosa-1,6-difosfat
+ H2O ↔ fruktosa-6-fosfat + fosfat.
Glukosa
dibentuk dengan cara hidrolisis glikosa-6-fosfat dengan
katalisglukosa-6-fosfatase.glukosa-6-fosfat + H2O ↔ glukosa + fosfat
0 komentar: