Laporan Praktikum Thallophyta
A.
Tujuan
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
ciri-ciri tumbuhan yang tergolong thallophyta, dapat mengetahui perbedaan
antara sub divisi algae, fungi dan lichenes, dan dapat mengetahui contoh
tumbuhan yang tergolong thallophyta yang meliputi kelompok algae, fungi dan
lichenes.
B.
Dasar
Teori
Struktur tubuh dari divisi thallophyta,
memiliki tubuh berbentuk thallus. Thallus artinya belum dapat dibedakan antara
akar, batang dan daun. Tubuh tumbuhan yang telah dapat dibedakan dalam ke-3
bagian tersebut dinamakan kormus. Tumbuhan berkormus disebut Cormophyta.
Tubuh yang berupa tallus ini mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang
sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk bulat sampai yang
terdiri dari banyak sel dengan bentuk yang kadang-kadang telah mirip dengan
kormus pada tumbuhan tingkat tinggi. Sel yang menyusun tubuh telah
memperlihatkan differensiasi yang jelas, dalam protoplasnya tampak nyata satu
inti atau lebih dan plastid dengan bentuk yang beraneka ragam (Gembong, 1989).
Ciri umum jamur adalah mempunyai
klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur memiliki asam inti berupa
ARN dan ADN. Dindingnya terdiri atas kitin dan selulosa. Jamur ada yang bersel
satu dan ada yang bersel banyak. Hidupnya ditempat lembab dan banyak mengandung
zat organik. Sifat dari jamur adalah heterotrof dan tidak dapat membuat makanan
sendiri atau tidak dapat merubah zat anorganik menjadi zat organik. Ada
beberapa jamur yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit
(Prowel, 2010).
Algae memiliki ciri umum yaitu memiliki
klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan dapat menghasilkan makanan sendiri.
Pada algae terdapat sifat eukariotik yaitu memiliki membran inti. Hidupnya di
tempat yang lembab atau hygrofit dan umumnya merupakan vegetasi perintis
(Prowel, 2010).
Lichenes atau lumut kerak memiliki ciri
yaitu memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan dapat menghasilkan
makanan sendiri (autotrof). Hidupnya menempel pada tumbuhan lain (epipit) dan
pada tempat yang lembab (higrofit). Lumut kerak atau lichenes merupakan
simbiosis mutualisme dari algae dan jamur (Prowel, 2010).
Fungi adalah heterotrof yang
mendapatkan nutriennya melalui penyerapan (absorption). Dalam cara nutrisi ini,
molekul-molekul organik kecil diserap dari medium sekitarnya. Fungi akan
mencerna makanan di luar tubuhnya dengan cara mensekresikan enzim-enzim hidrolitik
yang sangat ampuh ke dalam makanan tersebut. Enzim-enzim itu akan menguraikan
molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat diserap dan
digunakan oleh fungi. Fungi hidup sebagai saprofit atau parasit, ada yang dalam
air, tetapi lebih banyak yang hidup didaratan. Sedangkan di dalam laut jarang
sekali didapatkan. Kebanyakan jamur yang hidup saprofit dapat dipelihara pada
substrat buatan (Muliayanti, 2009).
C.
Metode
Praktikum
1. Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: mikroskop, kamera, deck glass,
kaca preparat, lup, pipet tetes, pensil warna, silet.
2. Bahan
Adapun
bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: jamur kuping (Auricullaria polytricha), jamur shitake (Lautinulla edodes), jamur merang (Volvaria volvaceae), tongkol jagung (Zea mays), jamur tiram (Plerotus astreatus), jamur tempe (Rhizopus oryzae), jamur roti (Rhizobium stolonifer), jamur tape, lumut
kerak (Lichenes), Euchema sp, Sargassum sp, Turbinaria sp,
Closterium sp, Ulotrix sp, Volvox sp, Euglena viridis.
Cara Kerja
1. Pengamatan
algae multiseluler
a. Mengambil
ganggang yang akan diamati dan meletakkannya pada papan bedah.
b. Mengamati
bagian morfologi dengan menggunakan lup serta menggambarkan hasil pengamatan
atau mengambil gambar dengan menggunakan kamera.
c. Menyusun
urutan klasifikasi.
2. Pengamatan
algae uniseluler
a. Mengambil
bahan yang telah disiapkan dan mengamatinya menggunakan mikroskop.
b. Menggambar
spesies yang ditemukan dan mewarnainya.
c. Menyusun
urutan klasifikasi.
3. Pengamatan
jamur makroskopis
a. Mengamati
bagian morfologi jamur yang telah disiapkan.
b. Menggambar
jamur atau dapat mengambil gambar dengan kamera.
c. Menyusun
urutan klasifikasi.
4. Pengamatan
jamur mikroskopis
a. Menggunakan
pipet tetes untuk mengambil bahan yang berbentuk cair.
b. Menggunakan
silet untuk mengambil bahan yang kering.
c. Meletakkan
sampel di atas kaca preparat dan menggamatinya dengan menggunakan mikroskop. Menggambarkan
jamur yang diperoleh dari hasil pengamatan dan mewarnainya. Serta menyusun
klasifikasinya.
5. Pengamatan
lichenes
a. Meletakkan
bahan diatas papan bedah.
b. Mengamati
struktur morfologi dan menggambarnya atau dapat diambil menggunakan kamera.
c. Menyusun
klasifikasi.
D.
Hasil
Pengamatan
Algae Multiseluler
1. Sargassum sp
Keterangan:
1.
helai
2.
zat kandung kemih
3.
stipes
4.
thallus
5.
pegangan
2.
Turbinaria sp
Keterangan:
1.
helai
2.
stipes
3.
thalus
4.
reseptacle
5.
pegangan
3.
Euchema sp
Keterangan:
1.
thalus
2.
helai
3.
stipe
4.
pegangan
Algae
Uniseluler
1.
Closterium sp
Keterangan:
1.
vakuola
2.
inti sel
3.
pori-pori
4.
kloroplast
2.
Euglena viridis
Keterangan:
1.
flagela
2.
kloroplas
3.
nukleolus
4.
nukleus
5.
vakuola kontraktil
6.
photoreseptor
7.
dinding sel
3.
Volvox
sp
Keterangan:
1.
dinding sel
2.
helai protoplas
3.
eyespot
4.
Ulotrix sp
Keterangan:
1.
pirenoid
2.
kloroplast
3.
rhizoid
5.
Pandorina sp
Keterangan:
1.
flagela
2.
vakuola kontraktil
3.
matriks gelatinous
4.
bintik mata
5.
kloroplas
Jamur
Makroskopis
1.
Jamur shitake (Lentinula edodes)
Keterangan:
1.
tudung
2.
miselium
3.
stipes
4.
rhizoid
2.
Jamur kuping (Auricularia polytricha)
Keterangan:
1.
pilus
2.
hifa
3.
stipes
3.
Jamur merang (Volvariella volvaceae)
Keterangan:
1.
pius
2.
lamela
3.
analus
4.
stipes
5.
hifa
4.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
Keterangan:
1.
tudung
2.
lamela
3.
stipes
4.
hifa
Jamur
Mikroskopis
1.
Jamur tempe (Rhizopus oryzae)
Keterangan:
1.
sporangium
2. sporangiospora
3.
rhizoid
4.
hifa
5.
sporangiosfor
2.
Jamur tape (Aspergillius orizae)
Keterangan:
1.
miselium
2.
sporangiosfor
3.
spora
4.
hifa
3.
Jamur roti (Saccharomyces
cerevisiae)
Keterangan:
1.
sporangium
2.
sporangiospora
3.
rhizoid
4.
hifa
5.
sporangiosfor
Lumut Kerak
1.
Lumut kerak (Lichenes)
Keterangan:
1.
thalus
2.
substrat
3.
holdfast
E. Pembahasan
1.
Sargassum
sp
a.
Morfologi
Pada
bagian morfologi memiliki warna pirang, memiliki thallus yang berbentuk pita
ditengah-tengahnya dan diperkuat oleh suatu rusuk tengah. Terdapat gelembung
yang berfungsi untuk memungkinkan tumbuhan terapung-apung bila terendam pada
waktu pasang.
b.
Anatomi
Mempunyai
dinding sel yang dinding sebelah luar terdiri dari pektin dan dan dinding
bagian dalamnya terdiri atas selulosa. Pada dasarnya sel-selnya hanya
memiliki satu inti.
c.
Reproduksi
Perkembangbiakannya
terjadi secara seksual (oogami). Struktur gametnya besar tidak dapat bergerak,
sedangkan pada gamet jantannya kecil dan dapat bergerak. Zigot
berkecambahlangsung menjadi tumbuhan baru.
d.
Habitat
Hidup
dalam air, hidupnya sebagai bentos yang melekat pada suatu substrat dengan
benang-benang pendek yang bercabang.
e.
Peranan
Ganggang
ini memiliki peran sebagai sumber nabati berbagai bahan kebutuhan manusia,
misalnya dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan.
f.
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Phaephyta
Class : Phsephyta
Ordo : Fucales
Family : Dargaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum
sp
2. Turbinaria sp
a. Morfologi
Secara
morfologi melekat pada batu dan kayu. Dapat juga sebagai spifit pada talus yang
lain. Ganggang ini termasuk bentos. Pada umumnya memiliki warna kuning merah,
cokelat dan abu-abu serta krem.
b. Anatomi
Pada
dinding bagian dalam terdiri atas selulosa dan sebelah luar terdiri atas pektin
serta selnya hanya terdiri atas satu sel.
c. Reproduksi
Proses
perkembangbiakannya secara generatif dengan oogami, tidak ada perkembangbiakan
secara vegetatif. Anteridiumnya berupa sel yang mempunyai bentuk corong.
Zigotnya membentuk selulosadan pektin, melekat pada substranya serta mampu
tumbuh menjadi individu yang diploid.
d. Habitat
Ganggang
ini lebih dominan hidup di air laut, akan tetapi ada beberapa jenis mampu hidup
di air tawar.
e. Peranan
Ganggang
ini mampu menhasilkan yodium dan adapula yang memiliki khasiat sebagai bahan
obat-obatan untuk kebutuhan sehari-hari manusia.
f. Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Phaeophyta
Class : Phaseophyceae
Ordo : Fucales
Family : Sargassaceae
Genus : Turbinaria
Spesies : Turbinaria
Sp
3.
Euchema
sp
a. Morfologi
Eucheuma
sp merupakan salah satu jenis rumput laut merah
(Rhodophyceae). Ciri fisik Eucheuma sp adalah mempunyai
thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu
tetap, kadang-kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau
merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian
ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi
pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan.
b. Anatomi
Keseluruhan
tanaman ini merupakan batang yang dikenal dengan thallus. Berbentuk bulat,
silindris atau gepeng bercabang-cabang. Rumpun terbentuk oleh berbagai sistem
percabangan ada yang tampak sederhana berupa filament dan ada pula yang berupa
percabangan kompleks. Jumlah setiap percabangan ada yang runcing dan ada yang
tumpul.
c. Reproduksi
Euchema
sp bereproduksi dengan cara aseksual dengan
pembentukan zoospora, atau peleburan sel kelamin.
d. Habitat
Habitat
khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut yang tetap, variasi suhu
harian yang kecil dan substrat batu karang mati
Tumbuh melekat ke
substrat dengan alat perekat berupa cakram.
e. Peranan
Euchema
sp banyak mengandung protein, karbohidrat,
lemak, serat kasar, banyak digunakan untuk bahan pada pembuatan agar-agar.
f. Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Rhodphyta
Class : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Euchema
Spesies : Euchema Sp
4. Closterium sp
a. Morfologi
Bentuknya
mirip seperti sabit memanjang, melengkung dan meruncing di bagian ujungnya.
b. Anatomi
Memiliki
kloroplast sehingga dapat berfotosintesis, memiliki banyak vakuola di bagian
ujung.
c. Reproduksi
Reproduksi
dengan aseksual yaitu dengan pembelahan biner, sedangkan dengan seksual yaitu
dengan konjungasi untuk membentuk sebuah hypnozyngote.
d. Habitat
Habitat
Closterium sp yaitu pada
daerah-daerah perairan.
e. Peranan
Sangat
penting dalam ekosistem perairan karena merupakan produsen primer yaitu dapat
sebagai penghasil oksigen dan zat organik.
f. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Charophyta
Class : Zygnemophyceae
Ordo : Desmidiales
Family : Closteriaceae
Genus : Closterium
Speseies : Closterium
sp
5. Euglena viridis
a. Morfologi
Euglena
berbentuk lonjong dengan salah satu ujungnya yang meruncing dan terdapat
flagel. Flagel pada Euglena selain berfungsi sebagai alat gerak flagel ini juga
digunakan menangkap makanan. Memiliki bintik mata.
b. Anatomi
Memiliki
klorofil sehingga dapat berfotosintesis sehingga di masukkan dalam tumbuhan.
c. Reproduksi
Euglena
berkembangbiak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur.
Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya
flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya
terbentuklah dua sel euglena baru.
d. Habitat
Hidup
diperairan atau tempat yang basah.
e. Peranan
Sangat penting dalam
ekosistem perairan karena merupakan produsen primer yaitu dapat sebagai
penghasil oksigen dan zat organik.
f. Klasifikasi
Kingdom : Excavata
Divisi : Eugnelophycota
Class : Euglenoidea
Ordo : Euglenales
Family : Euglenaceae
Genus : Euglena
Species : Euglena
viridis
6. Volvox sp
a. Morfologi
Bentuknya
seperti bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain yang
dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma. Sel-sel bagian tepinya terdapat
flagella.
b. Anatomi
Memiliki klorofil untuk dapat berfotosintesis
dan menghasilkan oksigen di dalam air persawahan atau air kolam.
c. Reproduksi
Reproduksi
secara aseksual yaitu dengan pembelahan sel anakan. Reproduksi secara seksual
yaitu dengan oogami.
d. Habitat
Hidupnya
terdapat pada perairan sawah dan kolam, karena habitatnya berada di dalam air
tawar.
e. Peranan
Sebagai
plankton di dalam kolam atau perairan sawah.
f. Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Chlorophyta
Clas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Famili : Volvocaceae
Genus : Volvox
Genus : Volvox
Spesies : Volvox
sp
7. Ulotrix sp
a. Morfologi
Tubuhnya
terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris dan tersusun memanjang seperti
benang.
b. Anatomi
Merupakan
spesies ganggang hijau yang memiliki klorofil untuk dapat berfotosintesis dan
menghasilkan oksigen di dalam perairan.
c. Reproduksi
Perkembangbiakan
vegetatif dengan membentuk spora yang berflagel dan membentuk ganggang baru.
Perkembangbiakan generatif dilakukan dengan isogami yaitu terjadinya pergiliran
spora dan generasi berikutnya.
d. Habitat
Hidup
di dalam air tawar yang airnya tidak terlalu hangat dan hidup menempel pada
batu-batu atau di dasar perairan.
e. Peranan
Sangat
berperan dalam ekosistem karena merupakan spesies dari ganggang hijau yang
mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis.
f. Klasifikasi
Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Chlorophyta
Class : Ulvophyceae
Ordo : Ulotrichales
Family : Ulotrichaceae
Genus : Ulotrix
Spesies : Ulotrix
sp
8. Pandorina sp
a. Morfologi
Bentuknya
berkoloni bulat sampai lonjong, terdapat matriks gelatinous pada dinding sel,
serta terdapat flagel yang muncul dibagian anterior sel.
b. Anatomi
Memiliki
vakuola kontraktil sebagai cadangan makanan, memiliki kloroplast berbentuk
mangkuk untuk dapat berfotosintesis.
c. Reproduksi
Perkembangbiakan
secara aseksual adalah dengan membentuk koloni anak secara serentak oleh semua
sel dalam koloni. Perkembangbiakan secara seksual secara anisogami yaitu dengan
gamet-gamet heterotalus.
d. Habitat
Hidup
di daerah basah atau di daerah yang berair tawar.
e. Peranan
Sebagai
plankton di dalam air tawar yang juga dapat menghasilkan oksigen bagi perairan.
f. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Clas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Famili : Volvocaceae
Genus : Pandorina
Spesies : Pandorina
sp
9. Lentinula edodes
a. Morfologi
Batang
dari tubuh ini sering melengkung dan keras, payungnya terbuka lebar dan
berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus dibagian permukaan payung dan bagian
bawah payung berwarna putih.
b. Anatomi
Spora
merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif, pada bagian tudung terdapat
bilah yang di dalamnya terdapat nasidiospora
c. Reproduksi
Reproduksi
secara vegetatif adalah dengan pembentukan tunas oleh konidium dan fragmentasi
miselium. Reproduksi secara generatif yaitu dengan basidium yang menghasilkan
spora.
d. Habitat
Hidup
pada permukaan pohong shii yang sudah mati dan melapuk sebagai tempat
tumbuhnya.
e. Peranan
Dapat
digunakan sebagai bahan pangan dan juga berguna dalam pengobatan penyakit
saluran pernapasan, melancarkan sirkulasi darah.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Clas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Lentinula
Spesies : Lentinula
edodes
10. Auricullaria polytricha
a. Morfologi
Tubuhnya
berwarna coklat tua setengah bening yang berbentuk mangkuk seperti daun
telinga. Bagian atas seperti beludru dan bagian bawah licin dan mengkilat.
b. Anatomi
Tidak
memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis dan sifatnya heterotrof,
memiliki inti, berspora dan merupakan sel lepas yang bersambung membentuk
benang.
c. Reproduksi
Reproduksinya
yaitu dengan reproduksi vegetatif yang menghasilkan tunas dan reproduksi secara
generatif yaitu dengan menghasilkan spora.
d. Habitat
Tumbuh
pada batang kayu yang sudah membusuk dan tempat yang basah ataupun lembab.
e. Peranan
Sebagai
bahan pangan dan sebagai obat antikoagulan.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Clas : Heterobasidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Famili : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricullaria
polytricha
11. Volvariella volvaceae
a. Morfologi
Tubuhnya
berbentuk bulat telur, berwarna coklat gelap hingga abu-abu dan bagian
batangnya berwarna coklat muda. Bagian tudung dapat berkembang menjadi bentuk
cawan.
b. Anatomi
Tidak
memiliki klorofil sehingga warnanya putih dan tidak dapat menghasilkan makanan
sendiri, sehingga proses pengambilan makanannya dengan cara saprofit.
c. Reproduksi
Reproduksi
vegetatif yaitu dengan pembentukan tunas muda dan reproduksi generatif yaitu
dengan menghasilkan spora.
d. Habitat
Tumbuh
pada batang kayu yang sudah lapuk, dapat juga bertahan pada suhu relatif tinggi
yaitu sekitar 30-38 0C .
e. Peranan
Pada
jenis jamur ini banyak terkandung protein, kalsium dan fosfor sehingga dapat
digunakan sebagai bahan makanan.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Clas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Pliteaceae
Genus : Volvariella
Spesies : Volvariella
volvacea
12. Pleurotus ostreatus
a. Morfologi
Tubuhnya
berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip
cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
b. Anatomi
Tidak
mengandung klorofil, tetapi banyak mengandung kalsium, karbohidrat, protein dan
mineral. Memiliki spora berbentuk batang dan miselia yang berwarna putih yang
dapat berkembang secara cepat.
c. Reproduksi
Reproduksinya
dengan membentuk tunas yaitu vegetatif dan menghasilkan spora yaitu dengan
perkembangbiakan secara generatif.
d. Habitat
Tumbuhnya
hampir dijumpai sepanjang tahun di daerah pegunungan yang sejuk, tumbuhnya
melekat pada batang kayu yang sudah mati dan lapuk.
e. Peranan
Dapat
digunakan sebagai bahan pangan karena banyak mengandung protein, karbohidrat,
vitamin dan mineral.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Clas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus
ostreatus
13. Rhizopus oryzae
a. Morfologi
Hidupnya
berkoloni dan berwarna putih dan berangsur-angsur berwarna hitam bila telah
masak. Rhizoid terletak pada posisi yang sama dengan sporangiosfor. Dindingnya
halus dan terkadang sedikit kasar.
b. Anatomi
Kolumela
oval hingga bulat, sporanya bulat, oval, elips atau silinder. Jamur ini dapat
menghasilkan asam laktat.
c. Reproduksi
Reproduksi
dengan pembentukan spora. Dan dari spora yang dihasilkan akan dapat
menghasilkan individu baru.
d. Habitat
Habitatnya
berada di darat, di bagian tanah yang lembab ataupun di sisa organisme yang
telah mati.
e. Peranan
Dapat
menghasilkan asam laktat dan dapat menguraikan lemak menjadi asam amino. Jamur
ini dapat digunakan sebagai bahan pangan seperti pada tempe.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Clas : Zigomycetes
Ordo : Mucorales
Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus
oryzae
14. Aspergillius oryzae
a. Morfologi
Hifa
pada tumbuhan ini bersekat, serta sporanya yang terlihat tidak memiliki flagel.
Bagian kepala konidia berbentu bulat.
b. Anatomi
Termasuk
tumbuhan bersel satu atau bersel banyak, yang bersel satu terdapat pada khamir.
c. Reproduksi
Reproduksi
vegetatifnya dengan membentuk tunas, serta reproduksi generatifnya dengan
membentuk spora.
d. Habitat
Habitatnya
berada di darat, di tempat yang lembab dan menempel pada sisa organisme yang
mati.
e. Peranan
Dapat
menjadi parasit yang dapat menimbulkan penyakit.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Clas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus
oryzae
15. Saccharomyces
cerevisiae
a. Morfologi
Bentuknya bulat serta dinding selnya sangat tipis
ketika masih tua dan akan menebal seiring dengan perkembangannya. Setiap selnya
memiliki bekas tunas.
b. Anatomi
Dinding selnya banyak mengandung protein dan kitin
dan lipid. Memiliki membran sitoplasma, vakuola dan mitokondria. Sehingga mampu
melakukan respirasi dengan mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air.
c. Reproduksi
Perunasan multipolar yaitu dengan munculnya tunas
dari ujung sel. Pembelahan tunas yang telah muncul dan pembentukan askospora
yang berbentuk bulat atau oval serta permukaan yang halus.
d. Habitat
Tumbuh di daratan dan menempel pada sustrat yang
telah mati.
e. Peranan
Berperan dalam pembuatan roti dan bir yang dapat
mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Clas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces
cereviceae
16. Lichenes
a. Morfologi
Memiliki
talus yang pertumbuhannya sangat lambat. Dapat bertahan dari terik matahari,
walaupun akan kering, tumbuhan ini tetapi tidak mati. Berbentuk daun dan datar
seperti kerak.
b. Anatomi
Mengandung
klorofil karena lumut kerak merupakan simbiosis dari algae dan jamur, algae
yang memiliki banyak klorofil serta lumut yang menyediakan unsur hara.
c. Reproduksi
Reproduksinya
secara vegetatif yaitu dengan cara fragmentasi soredium yang kemudian akan
tumbuh pada substrat yang lain dengan bantuan angin. Reproduksi secara
generatif yaitu dapat menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
d. Habitat
Habitatnya
berada di semua kondisi lingkungan, menempel pada kayu yang telah lapuk atau
bebatua.
e. Peranan
Berperan
dalam pembentukan tanah dari pelapukan kayu dan batu yang keras. Sehingga di
sebut juga sebagai tumbuhan vegetasi perintis. Selain itu lumut ini juga dapat
mengikat nitrogen bebas.
f. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Lichenes
Clas : Ascolichenes
Ordo : Lecanorales
Famili : Usneaceae
Genus : Usnea
Spesies : Usnea
sp
F.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari percobaan ini, ciri-ciri dari tumbuhan thallophyta yaitu akar,
batang, dan daun belum bisa dibedakan, sudah memiliki membran inti dan plastid,
sel-selnya mempunyai membran yang terdiri atas kitin. Habitatnya lebih dominan
ditempat yang lembab, di laut, dan di air tawar.
Yang
termasuk dalam algae yaitu memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis dan
menghasilkan makanan sendiri. Pada jamur yaitu tidak memiliki klorofil dan
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Simbiosis antara algae dan jamur ini
menghasilkan lumut kerak yang memiliki klorofil dan dapat melakukan proses
fotosintesis. Simbiosis yang terjadi antara algae dan jamur yaitu, algae
memberikan hasil fotosintesis pada jamur dan jamur memberikan unsur hara kepada
algae. Lumut kerak ini dapat mengikat nitrogen bebas.
Berdasarkan
hasil pengamatan algae makro yaitu Sargassum
sp, Turbinaria sp, Euchema sp, sedangkan pada algae mikro yaitu Closterium sp, Euglena viridis, Volvox sp,
Ulotrix sp, Pandorina sp. Pada jamur makro yaitu Lentinula edodes, Auricularia polytricha, Volvariella volvaceae,
Pleurotus astreatus, sedangkan pada jamur mikro yaitu Rhizopus oryzae, Aspergillus oryzar, Saccharomyces cerevisiae.
Serta lumut kerak yaitu Usnea sp.
G.
Daftar
Pustaka
Tjitrosoepomo Gembong. Taksonomi Tumbuhan Rendah, Yogyakarta:
Gajah
Mada
University Press. 1989
Sianipa Prowel, Biologi. Yogyakarta: Pustaka Publisher.
2010
2013)
2013)
Anugrah, 2012. Alga Hijau.
http//www.anugrah.blogspot.com/. (11/01/2013)
2013)
com. (11/01/2012)
0 komentar: