Laporan Praktikum Osteichthyes
A.
Tujuan
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengenal spesies
ikan yang merupakan ikan bertulang keras (Osteichthyes), mengetahui susunan
morfologi dan anatomi ikan bertulang keras serta klasifikasinya.
B.
Dasar
Teori
Hampir semua ikan bertulang keras
memiliki endoskeleton dengan matriks kalsium fosfat yang keras. Kulitnya
seringkali tertutup dengan sisik pipih bertulang . Ikan bertulang keras umumnya
perenang yang dapat menontrol arah, siripnya yang lentur lebih sesuai untuk
pengendalian dan pendorongan dibandingkan dengan sirip hiu yang lebih kaku. Dan
masih banyak lagi informasi dan kelebihan dari ikan bertulang keras yang
akan kita ketahui (Campbell, 1999).
Pada
ikan oeteichthyes memiliki mulut berahang, skeleton sebagian
atau seluruhnya bertulang menulang. Kondrokranium (cranium tulang rawan)
dilengkapi oleh tulang dermal untuk membentuk tengkorak majemuk. Sisik tipe
ganoid, siklodi atau ktenoid yang semuanya berasal mesodermal, atau tidak
bersisik. Pada stadium embrio ada 6 celah insang, pada dewasa biasanya tinggal
4 celah. Insang-insang itu tertutup oleh operculum. Biasanya ada gelembung
renang yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan faring. Notokorda
ditempati oleh vertebrae yang menulang. Otak terdiri dari 5 bagian dengan 10
pasang saraf cranial. Pada ikan dewasa terdapat mesonerfros. Ada system portal
renal. Pada ikan bentuk lebih primitif dalam ususnya terdapat katup spiral
(Mukayat, 1989).
Ikan bertulang keras bernafas melewatkan
air melalui empat atau lima pasang insang Air disedot ke dalam mulut, melalui
faring, dan keluar diantara celah insang karena pergerakan operkulum dan
kontraksi otot yang mengelilingi ruang insang tersebut. yang terletak di dalam
ruangan-ruangan yang tertutup oleh suatu penutup pelindung yang disebut
operkulum. Proses ini memungkinkan seekor ikan bertulang untuk bernafas saat
diam atau tidur. Adaptasi lain dari sebagian besar ikan bertulang keras yang
tidak ditemukan pada hiu adalah gelembung renang suatu kantung udara yang
membantu mengontrol pengambangan ikan tersebut. Perpindahan gas-gas
antara kantung renang dan darah mengubah volume kantong itu dan menyesuaikan
kerapatan ikan. Akibatnya, banyak ikan bertulang keras, berlawanan dengan
sebagian besar hiu, dapat menghemat energi dengan cara tidak bergerak
(Mochamad, 2012).
Baik ikan bertulang rawan maupun ikan
bertulang keras menjadi sangat beranekaragam selama masa Devon dan
Karboniferus, tetapi jika hiu pertama kali muncul dilaut, ikan bertulang keras
muncul pertama kali di air tawar. Gelembung renang telah termodifikasi dari
paru-paru sederhana yang telah membantu memperbesar pertukaran gas pada insang,
mungkin di dalam kolam atau rawa yang tenang dengan kandungan oksigen yang
rendah. Kedua kelompok utama (subclass) ikan bertulang keras yang ada saat ini
telah memisah di akhir masa Devon (Mochamad, 2012).
C.
Metode
Praktikum
Adapun
alat dan bahan dalam praktikum ini adalah:
1. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun
alat yang digunakan adalah: papan seksi, pisau kater, jarum pentul, lup.
b. Bahan
Adapun
bahan yang digunakan adalah: ikan mas (Cyprinus
carpio), ikan bandeng (Chanos chanos),
tissue.
2. Waktu
dan Tempat
Adapun
waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal : Rabu/ 09 Januari 2013
Waktu : 13.00-15.00 WITA
Tempat : Laboraturium Zoologi lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
3. Langkah
Kerja
a. Pengamatan
bentuk luar (Morfologi)
1. Meletakkan
ikan yang telah mati pada papan seksi.
2. Mengamati
bentuk luar/ morfologi ikan yang meliputi: insang, sirip dada, sirip perut,
sirip punggung, sirip anus, bentuk sisik, gurat sisi serta bagian ekor.
3. Membuat
gambar struktur morfologi ikan beserta penjelasan.
b. Pengamatan
organ bagian dalam (Anatomi)
1. Membuat
torehan di bagian sebelah belakang anus ke arah punggung sampai menyentuh
tulang belakang dengan menggunakan pisau kater.
2. Membuka
dinding badan sebelah atas dan mengamati letak organ yang terdapat di dalam
ikan.
3. Mengamati
sistem pada ikan yang meliputi sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem
sirkulasi, sistem ekskresi.
4. Menggambar
hasil pengamatan yang dilakukan.
D.
Hasil
Pengamatan
1. Morfologi
Bandeng (Chanos chanos)
Keterangan:
1.
Premaxilla 7. Pinna
analis
2.
Hidung 8. Pinna
ventralis
3.
Pinna dorsalis 9. Pinna
pectoral
4.
Sisik cycloid 10. Katup
insang
5.
Pinna caudalis 11. Maxilla
6.
Gurat sisi 12.
Mandibula
2.
Anatomi
Keterangan:
1. Insang 8.
Ginjal
2. Empedu 9.
Lambung
3. Hati 10.
Gelembung renang
4. Vertebrae 11.
Jantung
5. Kloaka 12.
Esophagus
6. Saluran
reproduksi 13.
Mulut
7. Usus
3. Morfologi Ikan
Mas (Cyprinus carpio)
Keterangan:
1.
Premaxilla 7. Pinna
analis
2.
Hidung 8.
Pinna ventralis
3.
Pinna dorsalis 9. Pinna
pectoral
4.
Sisik cycloid 10. Katup
insang
5.
Pinna caudalis 11. Maxilla
6.
Gurat sisi 12.
Mandibula
4.
Anatomi
Keterangan:
1. Insang 8.
Ginjal
2. Empedu 9.
Lambung
3. Hati 10.
Gelembung renang
4. Vertebrae 11.
Jantung
5. Kloaka 12.
Esophagus
6. Saluran
reproduksi 13.
Mulut
7. Usus
5. Sistem
Pencernaan
Keterangan:
1. Mulut
2. Esophagus
3. Lambung
4. Intestinum
5. Hati
6. Pankreas
7. Kandung
empedu
8. Kloaka
6. Sistem
sirkulasi
Keterangan:
1. Sinus
venosus
2. Ventrikel
3. Atrium
4. Conus
anteriosus
5. Arteria
6. Vena
7. Sistem
reproduksi
Keterangan:
1.
Gonad
2.
Ovarium
3.
Oviduct
4.
Saluran pelepasan telur
8. Sistem respirasi
Keterangan:
1.
Archus brancialis
2.
Hemibrancia
3.
Holobranchiae
E. Pembahasan
1.
Ikan Bandeng (Chanos chanos)
a.
Morfologi
Bandeng
dikenal juga sebagai milkfish dan memiliki karakteristik tubuh langsing seperti
peluru dengan sirip ekor bercabang sebagai petunjuk bahwa bandeng memiliki
kemampuan untuk berenang dengan cepat. Tubuhnya berwarna putih keperak-perakan
dan dagingnya berwarna putih susu. Bandeng yang hidup di alam memiliki panjang
tubuh mencapai 1 m.
Dari
pengamatan morfologi yang dilakukan dapat diamati bagian dari ikan bandeng
yaitu: Premaxilla yaitu menjadi bagian rostal rahang sebagai tempat tumbuhnya
gigi, Pinna analis yaitu sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah
posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang
ikan. Hidung pada ikan bukan di gunakan untuk bernapas melainkan digunakan
sebagai alat penciuman. Pinna ventralis yaitu sirip yang berada pada bagian
perut ikan dan berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain
itu, juga berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu
kedalaman. Pinna dorsalis yaitu yaitu sirip yang berada pada bagian dorsal,
sirip ini tidak terdapat pada semua jenis ikan. Pinna pectoral yaitu sirip yang
terletak di posterior operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi
tubuh ikan. Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam
(mengerem). Sisik cycloid merupakan sisik yang bentuknya melingkar dimana
didalamnya terdapat garis-garis melingkar disebut circulii, anulii, radii, dan
focus. Katup insang yaitu katup yang mengatur pernapasan yang dilakukan ikan
untuk membuka atau menutup insang. Pinna caudalis yaitu sirip ikan yang berada
di bagian posterior tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian
besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju)
clan juga sebagai kemudi ketika bermanuver. Maxilla yaitu tulang rahang atas
pada ikan. Mandibula yaitu tulang rahang bagian bawah pada ikan. Gurat sisi
yaitu merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat dilihat secara langsung
sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari
posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada linea lateralis
terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh
dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.
b.
Anatomi
Anatomi
ikan bandeng yaitu memiliki insang sebagai alat pernapasan pada ikan. Ginjal
yaitu alat pembuangan ampas metabolisme protein terutama berupa urea. Empedu
yaitu cairan kental yang dihasilkan oleh sel-sel hati dan mempunyai warna
coklat tua dan pahit. Lambung merupakan organ yang berperan dalam pencernaan
makanan dan dapat juga sebagai tempat penyimpanan makanan. Hati yaitu organ
yang berperan dalam proses pencernaan makanan, sebagai organ metabolisme yang
menghasilkan empedu. Hati juga berperan dalam menetralisir racun yang masuk
dalam tubuh. Gelembung renang berfungsi sebagai penyeimbang tekanan udara dalam
darah.Vertebrae yaitu ruas tulang punggung pada ikan. Jantung organ yang
berfungsi dalam proses peredaran darah di dalam tubuh. Kloaka merupakan organ
saluran ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme, saluran reproduksi.
Esophagus merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan antara mulut dan
lambung. Saluran reproduksi yaitu saluran yang membawa sel telur atau sperma
untuk dikeluarkan melalui kloaka. Mulut merupakan organ yang digunakan untuk
memakan makanan. Usus merupakan saluran yang panjang, sebagai tempat penyerapan
sari-sari makanan.
2.
Ikan Mas (Cyprinus carpio)
a.
Morfologi
Ikan
mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas
berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya
terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di
hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang
sempurna dan warna badan sangat beragam.
Dari
pengamatan morfologi yang dilakukan dapat diamati bagian dari ikan Mas yaitu:
Premaxilla yaitu menjadi bagian rostal rahang sebagai tempat tumbuhnya gigi, Pinna
analis yaitu sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah posterior
anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan. Hidung
pada ikan bukan di gunakan untuk bernapas melainkan digunakan sebagai alat
penciuman. Pinna ventralis yaitu sirip yang berada pada bagian perut ikan dan
berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu, juga
berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman. Pinna
dorsalis yaitu yaitu sirip yang berada pada bagian dorsal, sirip ini tidak
terdapat pada semua jenis ikan. Pinna pectoral yaitu sirip yang terletak di
posterior operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan.
Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem).
Sisik Ctenoid merupakan sisik yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan
bentukan sisir pada bagian anteriornya. Katup insang yaitu katup yang mengatur
pernapasan yang dilakukan ikan untuk membuka atau menutup insang. Pinna
caudalis yaitu sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh dan biasanya
disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai
pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika
bermanuver. Maxilla yaitu tulang rahang atas pada ikan. Mandibula yaitu tulang
rahang bagian bawah pada ikan. Gurat sisi yaitu merupakan salah satu bagian
tubuh ikan yang dapat dilihat secara langsung sebagai garis yang gelap di
sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal
ekor (peduncle). Pada linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi
untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung
sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.
b.
Anatomi
Rongga
mulut, di dalam rongga terdapat lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak
dapat di gerakan. Kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar
ludah. Rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut. Faring, yaitu pangkal
tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat insang. Kerongkongan yaitu
kelanjutan faring yang terletak di belakang insang. Lambung yaitu kelanjutan kerongkongan
yang merupakan pembesaran dari usus. Ususnya panjang dan berliku-liku pada
saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan, antara lain: hati, terletak
di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus. Pangkereas terletak
dibagian lambung dan usus. Jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang
dibatasi dekat daerah insang dan di bungkus oleh selaput. Disamping alat-alat
yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung renang,
ginjal, dan alat reproduksi pada sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.
3.
Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan pada dimulai dari mulut dimana makanan akan masuk pertama kali
melalui mulut, kemudian dari mulut makanan akan melewati esophagus yaitu
saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung. Lambung merupakan organ
yang berperan dalam pengolahan makanan dan penghancuran makanan, bentuknya
seperti huruf U. Intestinum merupakan lanjutan dari lambung berfungsi sebagai
tempat penyerapan makanan. Hati merupakan kelenjar pencernaan yang ikut
membantu proses pencernaan dengan menghasilkan empedu. Pankreas merupakan
kelenjar yang mengandung eksokrin dan endokrin yang berperan dalam proses
pencernaan, muara dari pankreas yaitu ke duodenum. Kandung empedu tempat
menyimpan empedu. Kloaka saluran akhir dalam sistem pencernaan yang
mengeluarkan sisa metabolisme.
4.
Sistem Sirkulasi
Sistem
sirkulasi jantung memiliki sinus venosus yang berdinding tipis, yaitu muara
dari vena yang berada dipangkal atrium jantung. Ventrikel yaitu tempat
menampung darah dari atrium lalu memompa ke seluruh tubuh lewat arteri. Atrium
yaitu serambi jantung yang menerima darah dari seluruh tubuh. Conus anteriosus
yaitu perbesaran dari ujung ventrikel yang berfungsi memompa darah ke insang. Arteria
merupakan pembuluh nadi yang membawa darah keluar dari jantung. Vena merupakan
pembuluh balik yang membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung.
5.
Sistem reproduksi
Gonad
merupakan alat kelamin utama yang menghasilkan gamet. Ovarium merupakan tempat
pembentukan telur. Oviduct yaitu saluran yang dilewati oleh sel telur dari
ovarium. Saluran pelepasan telur yaitu saluran yang merupakan tempat keluarnya
sel telur atau sperma dari dalam tubuh.
6.
Sistem respirasi
bagian
dari sistem respirasi adalah archus brancialis atau lengkung insang yaitu
terdiri dari tulang rawan dan memiliki rigi-rigi sepasang untuk saringan air
pernapasan. Hemibrancia atau lembaran insang bentuknya seperti sisir merupakan
jaringan lunak yang melekat pada archus brancialis. Holobranchiae yaitu dua
buah hemibrancialis yang melekat pada tiap archus brancialis.
F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari
praktikum ini adalah bahwa mahasiswa dapat mengenal jenis ikan yang termasuk
Osteichthyes yaitu ikan bandeng dan ikan mas yang memiliki tulang sejati atau
tulang keras. dari hasil pengamatan yang dilakukan struktur morfologinya terdiri
dari premaxilla, pinna analis, hidung, pinna ventralis, pinna dorsalis, pinna
pectoral, sisik cycloid, katup insang, pinna caudalis, maxilla, gurat sisi dan
mandibula. Untuk sistem anatominya terdiri atas insang, empedu, hati,
vertebrae, kloaka, saluran reproduksi, usus, ginjal, lambung, gelembung renang,
jantung, esophagus, mulut.
G. Daftar Pustaka
Campbell.Neil
A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga
Mukayat,
Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Saeffullah, Muchamad.
Osteichthyes. http://edubio.blogspot.com/2012/01/
osteichthyes.html
(14 januari 2013)
0 komentar: